MENIKMATI INDAH NYA SORE DIPANTAI CAMPLONG SAMPANG

Madura tak hanya terkenal dengan karapan sapi, tapi juga memiliki sejumlah obyek wisata menarik.


Di atas rerumputan, Jumali, 28 tahun, duduk bersila. Sesekali, dia meneriakkan hitungan skor tiap kali bola voli yang dimainkan oleh sekelompok rekannya jatuh menyentuh tanah. "Hampir tiap sore banyak yang bermain di sini," kata lelaki warga Desa Tambaan, Sampang, Madura, Jumat sore pekan lalu.

Puluhan orang memang terdengar riuh di dua lapangan voli di Pantai Camplong Madura, sore itu. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, putra dan putri. Bagi warga sekitar pantai, bermain voli di Pantai Camplong menjadi pilihan menikmati sore yang menyenangkan.

Selama ini, Madura hanya dikenal dengan karapan sapinya. Cuaca panas dan gersang membuat Madura tak banyak dikenal sebagai tempat tujuan wisata. Namun, pulau seluas 5.250 kilometer persegi yang tampak sepenggalan mata memandang dari Surabaya itu sebenarnya menyimpan banyak keindahan alam. Indah pantainya tak kalah eksotis dengan pantai di Jawa lainnya. Pantai Camplong Sampang salah satunya.

Terletak di Desa Tambaan, pantai ini berada persis di selatan Madura. Dari pusat Kota Sampang, pantai ini dapat ditempuh selama 15 menit saja dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sepanjang perjalanan, rimbun pohon bakau terasa menyejukkan mata. Di sisi jalan pun banyak dijumpai penjual buah Srikaya yang bisa jadi oleh-oleh keluarga.

Letaknya menghadap langsung ke Selat Madura. Gelombang lautnya tenang. Banyak kapal kecil nelayan yang memilih bersandar tak jauh dari pantai. Menurut Jumali, kapal-kapal itu bisa sampai ke Probolinggo jika berlayar lurus ke arah selatan.

Berbagai fasilitas wisata telah terbangun di sekitar pantai ini. Dari restoran, tempat karaoke keluarga, hingga hotel dan penginapan. Di depan pantai, belasan warung yang menyediakan berbagai makanan dan oleh-oleh juga banyak ditemui.

Malik, 31 tahun, salah seorang petugas penjaga loket, mengatakan, pengunjung di Pantai Camplong biasa mencapai 75 hingga 100 orang per hari. Di pagi hari, pengunjung yang masuk ditarik ongkos tiket Rp 1.100 per orang. "Kalau sore seperti ini biasa mereka bebas masuk tanpa dipungut biaya," kata dia.

Pengunjung pantai, menurut dia, kerap membludak di hari libur atau setelah lebaran. Jumlahnya biasa mencapai 400 hingga 500 orang per hari. Mereka bukan hanya warga sekitar Sampang. Letaknya yang berada di sisi jalan Sampang-Pamekasan membuat lokasi pantai mudah terjangkau siapa saja. Bahkan, beberapa pengendara bermotor kerap menjadikan pantai sebagai tempat istirahat di tengah jalan.

Sayangnya, beberapa fasilitas umum di tempat ini mulai banyak yang mengalami kerusakan. Di antaranya aula yang kini tampak tak terawat. Padahal, kata Malik, gedung itu dulu kerap dipakai tempat pertunjukan musik dangdut. Berbagai konflik di elite pemerintah kabupaten, dia melanjutkan, membuat perawatan pantai terabaikan. "Dana perbaikannya jadi nggak turun-turun," kata dia.

Hingga matahari nyaris tenggelam di ufuk barat, pemain voli itu masih terdengar riuh bermain. Mereka beranjak membuyarkan diri dan kembali pulang ke rumah saat terdengar panggilan azan dari masjid di sekitar pantai. Mengakhiri keindahan sore di Pantai Camplong.

0 komentar:

Posting Komentar

SHARE INFORMATION FOR ALL © 2008 Template by:
SkinCorner